Jumat, 21 Juli 2023

Syarah Al Hikam : ( Tentang Doa dan Ijabahnya)

لاَ يَــكُنْ تَــأَخُّرُ أَ مَدِ الْعَطَاءِ مَعَ اْلإِلْـحَـاحِ فيِ الدُّعَاءِ مُوْجِـبَاً لِـيَأْسِكَ؛ فَـهُـوَ ضَمِنَ لَـكَ اْلإِجَـابَـةَ فِيمَا يَـخْتَارُهُ لَـكَ لاَ فِيمَا تَـختَارُ لِـنَفْسِكَ؛ وَفيِ الْـوَقْتِ الَّـذِيْ يُرِ يـْدُ لاَ فيِ الْـوَقْتِ الَّذِي تُرِ يدُ "Janganlah karena keterlambatan datangnya pemberian-Nya kepadamu, saat engkau telah bersungguh-sungguh dalam berdoa, menyebabkan engkau berputus asa; sebab Dia telah menjamin bagimu suatu ijabah (pengabulan doa) dalam apa-apa yang Dia pilihkan bagimu, bukan dalam apa-apa yang engkau pilih untuk dirimu; dan pada waktu yang Dia kehendaki, bukan pada waktu yang engkau kehendaki." Al-Hikam - Pasal 6 Doa dan Ijabah "RIDHO DENGAN PILIHAN ALLAH" لاَ يَــكُنْ تَــأَخُّرُ أَ مَدِ الْعَطَاءِ مَعَ اْلإِلْـحَـاحِ فيِ الدُّعَاءِ مُوْجِـبَاً لِـيَأْسِكَ؛ فَـهُـوَ ضَمِنَ لَـكَ اْلإِجَـابَـةَ فِيمَا يَـخْتَارُهُ لَـكَ لاَ فِيمَا تَـختَارُ لِـنَفْسِكَ؛ وَفيِ الْـوَقْتِ الَّـذِيْ يُرِ يـْدُ لاَ فيِ الْـوَقْتِ الَّذِي تُرِ يدُ "Janganlah karena keterlambatan datangnya pemberian-Nya kepadamu, saat engkau telah bersungguh-sungguh dalam berdoa, menyebabkan engkau berputus asa; sebab Dia telah menjamin bagimu suatu ijabah (pengabulan doa) dalam apa-apa yang Dia pilihkan bagimu, bukan dalam apa-apa yang engkau pilih untuk dirimu; dan pada waktu yang Dia kehendaki, bukan pada waktu yang engkau kehendaki." Syarah Doa adalah sebuah bentuk ibadah. Dan dalam Al-Quran, Allah memerintahkan kepada kita untuk berdoa kepada-Nya-dan Dia Ta'ala pasti kabulkan. وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu." - Q.S. Al-Mu'min [40]: 60 Tanda seorang mukmin sejati adalah: lebih yakin dengan apa yang ada di Tangan Allah daripada apa yang dapat diusahakan oleh tangannya sendiri. Ketika doa yang kita panjatkan seolah tidak mendapat pengabulan dari Allah Ta'ala, disitu terdapat ruang pengetahuan yang kosong yang harus kita cari dan isi. Doa disini bukan hanya terkait masalah duniawi; tetapi juga termasuk dalam hal spiritual. Misalkan, kita berdoa agar diterima taubatnya dan dibersihkan dari segala dosa. Hakikatnya setiap doa yang kita panjatakan adalah sebuah refleksi dari objek yang telah Allah siapkan. Tidak serta merta kita menginginkan sesuatu di dalam hati, kecuali telah ada objeknya. Tanpa objek yang telah Allah sediakan, pada dasarnya setiap orang tidak akan punya keinginan untuk berdoa. Seperti ketika menginginkan sebuah makanan, karena baunya sudah tercium dari jauh. Hanya saja manusia kerap terjebak oleh ketidak-sabaran dan waham (kesalahan pemikiran) tentang dirinya sendiri. Seperti ketika seorang sahabat meminta kepada Rasulullah SAW agar berjodoh dengan seorang perempuan; maka jawaban Rasulullah SAW adalah: sekalipun dirinya dan seluruh malaikan memanjatkan doa maka bila itu bukan haknya dan tidak tertulis di Lauh Mahfudz pasti tidak akan terlaksana. Keinginannya untuk memiliki jodoh adalah sebuah isyarat akan objek yang telah Allah sediakan, tetapi keinginannya akan perempuan tertentu adalah karena syahwat dan wahamnya yang masih belum surut. Doa membutuhkan pengenalan (ma'rifah) akan Allah dan akan diri sendiri. Allah yang lebih tahu apa yang terbaik bagi makhluknya, lebih dari seorang ibu mengetahui kebutuhan bayinya. Allah telah berjanji akan mengabulkan do'a. sesuai dengan firman-Nya, "Mintalah kamu semua kepada-Ku, Aku akan mengijabah do'amu semua" . dan Allah berfirman, "Tuhanmulah yang menjadikan segala yang dikehendaki-Nya dan memilihnya sendiri, tidak ada hak bagi mereka untuk memilih." Sebaiknya seorang hamba yang tidak mengetahui apa yang akan terjadi mengakui kebodohan dirinya, sehingga tidak memilih sesuatu yang tampak baginya sepintas baik, padahal ia tidak mengetahui bagaimana akibatnya. Karena itu bila Tuhan yang maha mengetahui, maha bijaksana memilihkan untuknya sesuatu, hendaknya rela dan menerima pilihan Tuhan yang Maha pengasih, Maha mengetahui dan Maha bijaksana. Walaupun pada lahirnya pahit dan menyakitkan rasanya, namun itulah yang terbaik baginya, karena itu bila berdoa, kemudian belum juga terkabulkan keinginannya, janganlah terburu-buru putus asa. Firman Allah: "Dan mungkin jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan mungkin jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." [QS. al-Baqarah 216]. Syeikh Abul Hasan asy-Syadzily radhiallahu 'anhu ketika mengartikan ayat ini: 'Sungguh telah diterima do'amu berdua [Musa dan Harun alaihissalam] yaitu tentang kebinasaan Fir'aun dan tentaranya, maka hendaklah kamu berdua tetap istiqamah [sabar dalam melanjutkan perjuangan dan terus berdo'a], dan jangan mengikuti jejak orang-orang yang tidak mengerti [kekuasaan dan kebijaksanaan Allah]." [QS. Yunus 89]. Maka terlaksananya kebinasaan Fir'aun yang berarti setelah diterima do'a Nabi Musa dan Harun alaihissalam selama/sesudah 40 tahun lamanya. Rasululloh shallAllahu 'alaihi wasallam bersabda: "Pasti akan dikabulkan do'amu selama tidak terburu-buru serta mengatakan, aku telah berdo'a dan tidak diterima." Anas rodhiAllahu 'anhu berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : "Tidak ada orang berdoa, melainkan pasti diterima oleh Allah doanya, atau dihindarkan dari padanya bahaya, atau diampuni sebagian dosanya, selama ia tidak berdoa untuk sesuatu yang berdosa atau untuk memutus silaturrahim. Syeih Abu Abbas al-Mursi ketika ia sakit, datang seseorang membesuknya dan berkata: Semoga Allah menyembuhkanmu [AfakAllahu]. Abu Abbas terdiam dan tidak menjawab. Kemudian orang itu berkata lagi: Allah yu'aafika. Maka Abu Abbas menjawab: Apakah kamu mengira aku tidak memohon kesehatan kepada Allah? Sungguh aku telah memohon kesehatan dan penderitaanku ini termasuk kesehatan, ketahuilah Rasululloh shallAllahu 'alaihi wasallam memohon kesehatan dan ia berkata: " Selalu bekas makanan khaibar itu terasa olehku, dan kini masa putusnya urat jantungku.'' Abu Bakar as-Siddiq memohon kesehatan dan meninggal terkena racun. Umar bin Khottob memohon kesehatan dan meninggal dalam keadaan terbunuh. Usman bin Affan memohon kesehatan dan juga meninggal dalam keadaan terbunuh. Ali bin Abi Tholib memohon kesehatan dan juga meninggal dalam keadaan terbunuh. Maka bila engkau memohon kesehatan kepada Allah, mohonlah menurut apa yang telah ditentukan oleh Allah untukmu, maka sebaik-baik seorang hamba ialah yang menyerahkan segala sesuatunya menurut kehendak Tuhannya, dan meyakini bahwa apa yang diberikan Tuhan kepadanya, itulah yang terbaik walaupun tidak sejalan dengan nafsu syahwatnya. Dan syarat utama untuk diterimanya doa ialah keadaan terpaksa/kesulitan. Allah subhanahu wata'ala berfirman: " Bukankah Dia [Allah] yang memperkenankan [do'a] orang yang dalam kesulitan apabila dia berdo'a kepada-Nya..." [QS. an-Naml 62]. Keadaan terpaksa atau kesulitan itu, apabila merasa tidak ada sesuatu yang di harapkan selain semata-mata karunia Allah subhanahu wata'ala, tidak ada yang dapat membantu lagi baik dari luar berupa orang dan benda atau dari dalam diri sendiri.

Senin, 15 Oktober 2018

Fiqih

Assalamu'alaikum. Wr. Wb.

كتاب الطهارة
Pembahasan mengenai Thoharoh

المياه التي يجوز بها التطهير سبع مياه
Air yg boleh dipakai untuk bersuci, itu ada 7 macam air :

١. ماء السماء
1. Air Hujan
٢. ماء البحر
2. Air Laut
٣. ماء النهر
3. Air Sungai
٤. ماء البئر
4. Air Sumur
٥. ماء العين
5. Mata Air
٦. ماء الثلج
6. Air Salju
٧. ماء البرد
7. Air Embun

Ketujuh air sebagaimana di atas, boleh kita gunakan untuk bersuci, berwudhu atau mandi besar. Ketujuh air tersebut, termasuk sebagai air yg suci dan mensucikan طاهر مطهر atau air mutlak.

Ada juga air yg suci namun tidak dapat kita pakai untuk bersuci, yaitu air musta'mal berarti air yg telah digunakan dan atau air yg telah bercampur dengan zat lain selain daripada air, contoh nya susu, kopi dll. Kemudian ada air yg suci dan mensucikan namun makruh bila digunakan, yaitu air musyammas atau air yg berada didalam bejana terjemur oleh matahari langsung. Air tersebut makruh untuk kita gunakan, sebab jika saja digunakan untuk berwudhu akan tidak baik untuk kesehatan kulit.

Wassalamu'alaikum. Wr. Wb

Jumat, 03 Agustus 2018

*Bijak si Taubat*

Seberapa jauh seorang hamba meniti jalan maksiat, karunia Tuhan selalu dekat, senantiasa ada. Sedangkan untuk kasih sayangnya, akan menyelimuti sang pendosa bila hati nya tetap condong untuk kembali ke jalan yang di rahmati-Nya. 
-Pendosa Akhir Zaman-

Selasa, 24 Juli 2018

Siar syukur

بسم الله الرحمن النرحيم
Assalamualaiakum warahmatullahi wa barakatuh

Ketika kita merasa sebuah kenikmatan, sudah tentu kita bersyukur kecuali orang yang lalai daripada itu. Namun banyak juga salah daripada diri kita, padahal banyak kenikmatan Allah swt tercurah kepada kita sekalian namun sedikit bersyukur, sehingga lebih banyak kufur nikmat yg justru kita lakukan. Allah swt tidak mengharap syukur kita teruntuk -Nya .namun semakin kita tak bersyukur maka kerugiannya pasti kita rasakan sendiri. واما بنعمة ربك فحدث
"Dan terhadap nikmat Tuhanmu maka siarkanlah" akhir ayat adhuha memerintahkan kita yang dikaruniai berbagai nikmat dari allah swt seraya menunjukan kepada manusia atau makhluq lain, bahwa inilah nikmat, karunia Tuhanku yg telah Ia berikan. Seakan kita diperintahkan untuk mengatakan "Aku dikaruniai oleh Allah swt,  hay hamba allah lihatlah keagungan dan kearifan Tuhan kita" . Ini menjadikan pujian kepada Allah swt yang begitu luar biasa memberikan kita banyak kenikmatan, sekalipun kita sering lupa terhadap-Nya.

Senin, 21 Mei 2018

Istimewa Ramadhan untuk umat nabi Muhammad saw.

Assalamualaikum wr. Wb

Bulan Ramadhan di dedikasikan untuk umat nabi Muhammad saw. Apabila umat umat terdahulu memiliki umur yang panjang hingga ratusan tahun panjangnya umur umat terdahulu, sehingga mereka bisa mempunyai kesempatan lebih banyak untuk memperoleh amalan yg dapat menumpuk pahala. Kalau dibanding dengan umat nabi Muhammad yang usia nya hanya sampai ke 60-70 tahun, tentu kita hanya punya kesempatan yg lebih sedikit untuk mencapai amalan berpahala yg lebih banyak, dengan kata lain umat terdahulu akan bisa mempunyai pahala yang lebih banyak ketimbang kita yg umat nya nabi Muhammad saw.
Kemudian Ramadhan diciptakan,  Allah swt hadiahkan bulan penuh berkah, yg kita mengharap dapat melewati nya, kita berdoa pada 2 bulan sebelum Ramadhan, yakni dibulan rajab dan sya'ban,  اللهم بارك لنا في رجب و شعبان و بلغنا رمضان kita memohon di dua bulan sebelum ramadhan agar disampaikannya ke bulan umat nya nabi Muhammad saw.  Dengan allah berikan bulan Ramadhan untuk umat nabi Muhammad, maka menjadi kesempatan emas untuk kita memperoleh ganjaran berpahala lebih banyak, dengan usia yg terbatas begitu singkat.  Bagaimana tidak, Ramadhan menjadi bulan keberkahan, dimana setiap amaliyah baik yg dikerjakan umat ini akan dilipat gandakan oleh allah swt.
Alhamdulillah kita ucapkan rasa syukur, bersyukur dengan cara menjadi abdun yg lebih taat, yg kemudian berlomba lomba dalam kebaikan "فاستبقوا الخيرات" agar mencapai predikat taqwa dan selanjutnya banyak allah berikan kepada kita baik berupa solusi bagi hidup yg rumit, keluasan untuk rezeki yg sempit, dan ilmu bagi kita yg bodoh. Allah swt berfirman, من يتقى الله  يجعل له مخرجا و يرزقه من حيث لا يحتسب  Atau dalam ayat lain,  اتقوا الله و يعلمكم الله.  Inilah bulan dimana untuk kita mencapai predikat taqwa, yg mana taqwa akan menghantarkan kita kepada jalan hidup yg allah inginkan dan kemudian kita diberi banyak nikmat yg tak terduga duga.

Wallahu 'alam bishowaab....
Wassalamualaikum wr. Wb

Syarah Al Hikam : ( Tentang Doa dan Ijabahnya)

لاَ يَــكُنْ تَــأَخُّرُ أَ مَدِ الْعَطَاءِ مَعَ اْلإِلْـحَـاحِ فيِ الدُّعَاءِ مُوْجِـبَاً لِـيَأْسِكَ؛ فَـهُـوَ ضَمِنَ لَـكَ اْلإِجَـابَـةَ...